Diksi

Nama  : Rizty Utami Putrianti
Kelas : 1KB07
NPM   : 25117373
Dosen : Ahmad Nasher




— GUNADARMA UNIVERSITY 

Hasil gambar untuk lambang gunadarma

Diksi adalah sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
  • Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
  • Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
  • Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
  • Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.

Jenis-Jenis Diksi

Berikut ini jenis-jenis diksi, diantaranya:

Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya

Makna Denotatif
Denotatif berarti makna asli, makna asal, atau makna yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Berikut beberapa contohnya:
  • Shinta sangat “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas.
  • Arman terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “keuntungan yang melimpah”.
  • Badan helen sangat kurus (Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil dari ukuran badannya normal)
Makna Konotatif
Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Berikut :
  • Adnan “banting tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. (kata “banting tulang” diartikan bahwa Adnan bekerja keras).
  • Rima adalah murid yang “kutu buku” jadi tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas. (kata “kutu buku” diartikan bahwa Rima gemar membaca buku).
  • Tama sangat bahagia, mungkin dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata “durian runtuh” diartikan bahwa Tama mendapat keuntungan melimpah).

Jenis Diksi Berdasarkan Leksikal

Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki makna sama. Dengan kata lain, sinonim adalah persamaan kata. Berikut beberapa contoh sinonim:
Bahagia = Senang
Matahari = Mentari
Cantik = Elok
Lezat = Enak
Pintar = Pandai
Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan. Dengan kata lain, antonim adalah perbedaan kata. Berikut beberapa contoh antonim:
Naik >< Turun
Besar >< Kecil
Banyak >< Sediki
Tinggi >< Pendek
Gelap >< Terang
Cepat >< Lambat
Ganteng >< Cantik
Mahal >< Murah
Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki makna berbeda, namun lafal atau ejaannya sama. Berikut contoh homonim :
  • Pada awal Bulan, ayah selalu menerima upah kerja.
  • Bulan purnama terlihat sangat jelas karena langit tidak berawan.
Kata “Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut memiliki lafal dan ejaan yang sama namun maknanya berbeda. Jika pada kalimat pertama menunjukan tanggal, sedangkan kalimat kedua menunjukan bulan di langit.
Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki makna dan ejaan berbeda, namun memiliki lafal yang sama. Berikut beberapa contoh homofon:
  • Rima rajin menabung di Bank.
  • Bang Dimas merupakan kakak Rima
Kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang sama namun memiliki ejaan dan makna berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan tempat, sedangkan kalimat kedua menunjukan arti saudara.
Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki makna dan lafal yang berbeda, tapi memiliki ejaan yang sama. Berikut contohnya:
  • Dila sedang makan Tahu goreng di warung.
  • Dila tidak Tahu bahwa hari ini hari Selasa
Kata “Tahu” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama. Pada kalimat pertama menunjukan makanan dan kalimat kedua menunjukan lupa akan hari.
  • Wildan memiliki mental yang kuat saat menghadapi permasalahan hidup.
  • Handphone Wildan terjatuh dan langsung mental ke lantai.
Kata ‘mental” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama, namun kalimat pertama menunjukan watak dan kalimat kedua menunjukan memantul ke lantai.
Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak arti atau pengertian.Berikut beberapa contoh polisemi:
  • Menabung di bank, maka akan mendapatkan Bunga.
  • Rima adalah bunga desa di kampung ini.
  • Bunga mawar merah itu sangat indah dan harum.
Pada kalimat pertama kata “bunga” menunjukan bahwa keuntungan menabung di bank, pada kalimat kedua menunjukan perempuan paling cantik, dan kalimat ketiga menunjukan bunga pada tanaman.
Hipernim dan Hiponim.Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata lain. Jadi sebuah kata hipernim bisa menjadi kata umum dari penyebutan kata lainnya. Sedangkan Hiponim adalah kata yang terwakili artinya oleh sebuah kata hipernim. Berikut contoh kalimat yang mengandung kata hipernim dan hiponim:
  • Di hutan banyak berbagai macam binatang liar, contohnya seperti harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya
Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya
  • Chandra ke supermarket membeli buah-buahan, seperti buah apel, jeruk, semangka dan anggur.
Kata hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel, jeruk, semangka dan anggur.

Macam-macam Makna Diksi

Diksi sendiri memiliki dua makna yakni makna sebenarnya atau denotasi dan makna konotasi. Berikut adalah penjabarannya:
  • Makna denotasi ialah makna sebenarnya yang sesuai dengan apa yang tersurat di dalam kamus. Misalnya Adik makan nasi. Makan berarti memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
  • Makna konotasi adalah makna yang tersurat dan merujuk pada hal lainnya atau bisa disebut dengan makna kiasan. Contoh makna konotasi adalah Saat mendengar ucapannya, aku seperti makan hati. Makan di sini tidak dapat diartikan sendiri dan sesuai dengan kamus, melainkan harus digabung dengan kata hati, yang berarti sedang geram dan kecewa.

Ciri-Ciri Diksi

Adapun ciri-ciri diksi yaitu:
  • Tepat dalam pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan
  • Dapat digunakan untuk membedakan secara tepat nuansa makna dan bentuk yang sesuai dengan gagasan dan situasi serta nilai rasa pembaca.
  • Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki masyarakat bahasanya dan dapat menggerakan dan memberdayakan kekayaan tersebut menjadi jaring kata yang jelas.

kesimpulan : Seperti yang kita ketahui diksi adalah pemilihan kata, dimana pemilihan kata ini digunakan untuk memperindah tulisan. Biasanya diksi sering di gunakan pada karya sastra seperti puisi, novel, pantun dan lain lain. Selain sastrawan kita pun juga harus mengerti diksi karena pada dasarnya kita tidak jauh dari karya karya sastra tersebut. Menurut saya memahami diksi tidak perlu susah susah hanya perlu membaca suatu karya sastra dan jika tidak paham artinya kita dapat mencarinya di internet. Jadi sebagai orang indonesia yang biasa dikelilingi oleh sastra kita juga perlu memahami diksi.

sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Diksi
https://gamepos.id/pengertian-diksi-fungsi-diksi-dan-macam-macam-diksi/
http://www.pelajaran.co.id/2017/10/pengertian-diksi-syarat-ciri-fungsi-manfaat-jenis-dan-contoh-diksi.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project Integration Management (Manajemen Integrasi) , Project Scope Management (Manajemen Ruang Lingkup) dan Project Time Management (Manajemen waktu)

Lyrics Zion.T(자이언티) - Yanghwa BRDG(양화대교) [ Hangul, Romanized, English ]

Politik Strategi Nasional.