Cancer — Short Story.


Rasanya waktu semakin cepat berlalu apa ini karena sebentar lagi aku akan pergi ? semua berlalu sangat cepat, tetapi sakit yang ku rasa ini terlalu lama. Aku lelah, hanya itu.

Semua terasa semakin buruk setiap rasa sakit ini mulai menggerogoti kehidupanku. Banyak hal yang ada dalam benak ku, apa yang akan terjadi jika aku pergi? Bagaimana dengan adik-adik ku? Akan kah mereka hidup bahagia? Sungguh, seandainya aku diberi waktu sedikit lagi saja ... aku ingin melihat mereka bahagia, hanya itu.



❝kau sudah meminum obat mu?❞ tanya sesosok gadis di ambang pintu kamarku, aku melihat kearahnya dan tersenyum ❝Belum ... Mau kah kau mengambilkan minum untukku?❞ pintaku kepada gadis tersebut, dan ia hanya mengganggukan kepalanya dan langsung keluar lagi untuk mengambilkan air minum untuk ku.

Gadis tadi adalah adik perempuanku, waktu begitu cepat sampai aku lupa bahwa ia sudah menjadi gadis yang ramah dan anggun sekarang. Beruntunglah lelaki yang dapat memiliki adik ku itu nanti.

Dia datang memberiku minum dan membantuku untuk duduk agar dapat meminum pil-pil sial itu. Jika bukan karena dia mungkin aku hanya ingin mati saja.



❝Apa kau sudah tidur?❞ sekarang yang ada di samping tempat tidurku adalah adik laki-laki ku, si kecil manis betapa dia pun salah satu alasan ku ingin hidup selain adik perempuanku yang tadi. ❝Belum, ada apa?❞ tanya ku sambil melihat ke arahnya. ❝Aku ingin bercerita!❞ aku tersenyum dan mempersilahkan ia untuk cerita.

Cerita nya hanyalah cerita ringan anak sekolah dasar, pertengkaran kecil karena rasa iri antar teman, yaitu adik ku berhasil mendapatkan peran dalam drama musikal sekolahnya, sedangkan temannya tidak. Dasar anak kecil, fikirku sambil sedikit terkekeh dan mengelus kepala mungilnya. ❝Kau datang kan pada saat aku tampil nanti?❞ tanya nya. Aku agak sedikit tertohok, yang ada di fikiran ku adalah 'apakah aku sanggup datang?' 'apakah waktu ku cukup sampai saat itu tiba?' namun kata kata yang terucap hanyalah ❝Aku akan datang, tapi berjanji satu hal ok?❞ ujarku sambil melayangkan satu syarat. ❝Aku akan melakukannya, ayo sebutkan saja❞ ujarnya yakin sambil menganggukan kepalanya semangat.

❝Jangan pernah membuat bibi Marie marah, bantu ia saat sedang kesusahan, dan ... turuti kata kakak perempuanmu ok?❞ ujarku sambil tersenyum miris. ❝ok ! deal❞.





Setelah perbincangan ringan malam itu aku menyuruh adik laki-laki ku untuk memanggil bibi Marie, karena aku ingin berbicara sedikit dengannya. ❝Ada apa? Apa kau merasa sakit?❞ bibi datang dengan berbagai pertanyaan, bibi hanyalah keluarga satu satu nya yang kami miliki setelah Ayah dan Ibu pergi. Untunglah bibi dan paman mau menerima kami dengan lapang dada.

❝Tidak, aku hanya ingin meminta bantuan, apa boleh?❞ tanyaku dengan sambil tersenyum kearahnya. ❝Katakan saja, kau ini seperti orang lain saja❞ ujar bibi Marie. ❝Aku ... tolong jaga adik-adik ku, mungkin mereka kadang membangkang tetapi ... tolong jaga mereka. Dan seandainya aku pergi, barang-barangku boleh kalian apakan saja, jual atau bakar pun tak apa❞ ucapku panjang lebar, dan kulihat kearah bibi dengan matanya yang berkaca-kaca ❝Kau bicara apa? Waktu mu tidak secepat itu kan?❞ tanya nya dengan suara parau sambil menggenggam tanganku. ❝Lima tahun sudah lebih dari cukup dari sejak aku mengetahui ada nya Cancer ini bi ... Jujur aku tidak berharap banyak❞ ujarku sambil sedikit menghela nafas.

Netraku tak sengaja melihat ke arah pintu yang terbuka lebar, ada sesosok tinggi besar putih nan mengkilau namun menenangkan hati. Dalam hati aku bergumam 'Apakah ini saatnya?' lalu tanpa di duga sosok tinggi besar tadi menjawab isi hati ku dengan sangat lembut ❝Ya, ayo pulang❞.




The story inspired by "Cancer - My Chemical Romance"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project Integration Management (Manajemen Integrasi) , Project Scope Management (Manajemen Ruang Lingkup) dan Project Time Management (Manajemen waktu)

Lyrics Zion.T(자이언티) - Yanghwa BRDG(양화대교) [ Hangul, Romanized, English ]

Politik Strategi Nasional.